![]() |
jarum untuk menyuntik insulin |
Patofisologi diabetes melitus adalah
proses bagaimana terbentuknya suatu penyakit diabetes melitus. Banyak
perntanyaan yang dilontarkan oleh pasien ketika di klinik mengenai proses terjadinya diabetes melitus. Menjawab
pertanyaan ini cukup susah karena sebisa mungkin saya harus menjelaskan kepada
pasien menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Sementara itu bahasa medis
banyak yang tidak mempunyai padanan kata yang simpel, kalaupun ada, itu pun
membutuhkan beberapa kata untuk menjelaskannya.
Untuk memahami patofisiologi
diabetes melitus , sebaiknya anda harus tahu fisiologi normal tubuh manusia terlebih dahulu, khususnya ketika tubuh mencerna makanan. Kata diabetes erat
kaitannya dengan kata glukosa. Kegagalan tubuh dalam memetabolisme glukosa sama
saja dengan diabetes melitus. Akan tetapi tidak semudah itu menjelaskannya
karena diabetes ada beberapa jenis. Untuk memudahkan mari kita bahas dua jenis
diabetes melitus yakni diabetes melitus tipe satu (selanjutnya DM tipe 1) dan diabetes
melitus tipe dua (selanjutnya DM tipe 2).
Patofisiologi diabetes melitus tipe 1
![]() |
pabrik insulin : sel beta langerhans pankreas (dilihat di bawah mikroskop) |
Pada DM tipe 1 terjadi kekurangan
atau defisiensi hormon insulin yang mutlak. Mengapa hormon insulin bisa kurang?
Jawabannya adalah terjadi kelainan pada produksi insulin itu sendiri. Pabrik
insulin terdapat pada sel beta langerhans yang ada di pancreas. Pada penderita DM tipe 1 terjadi kerusakan
pada sel beta langerhans. Penyebabnya pun masih dalam penelitian namun hipotesa
yang dipakai adalah akibat autoimun.
Pada penderita DM tipe 1, stelah diteliti, ternyata memiliki antigen HLA
(Human Leukosit Antigen) DR kelas II dan HLA DQ. Sementara ini walaupun masih
dalam penelitian, antigen tersebut lah yang menyebabkan kerusakan sel beta langerhans. Penyebab lainnya adalah infeksi
virus ataupun paparan toksin yang terus menerus dapat menyebabkan kerusakan
pada sel penghasil insulin tersebut.
Patofisiologi diabetes melitus tipe 2
DM tipe 2 lebih banyak terjadi
pada orang dewasa daripada DM tipe 1 yang kebanyakan terjadi pada anak kecil
bahkan bayi pun bisa terkena. Patofisiologi diabetes melitus tipe 2 berbeda dengan
diabetes melitus tipe 1. Pada DM tipe 2 jumlah insulin yang dihasilkan cukup,
tidak ada kerusakan pada sel beta langerhans. Namun terjadi ketidaksensitivan
sel terhadap insulin sehingga glukosa yang dibawa insulin pun tidak bisa di
konsumsi sel. Ada beberapa penyebab penurunan respon sel terhadap insulin
yakni:
- Adanya antibodi terhadap insulin
- Terjadi down regulation terhadap reseptor, biasanya karena hiperinsulinisme (kelebihan insulin) yang disebabkan oleh tumor pada sel beta (hiperinsulinisme primer) dan hiperinsulinisme sekunder akibat kegemukan, sindroma cushing, akromegali dan kehamilan)
- Respon yang jelek terhadap organ sasaran karena obesitas dan penyakit liver
- Kelebihan hormon seperti glukokortikoid, hormon pertumbuhan, kontrasepsi oral, katekolamin, dan tirosin.
Bingung ya ? Intinya
patofisiologi diabetes melitus tipe 2 disebabkan ketidaksensitivan reseptor
insulin yang ada pada sel terhadap insulin yang dikenal dengan resistensi
insulin. Pada akhirnya kondisi ini menyebabkan penumpukan kadar gula darah yang
tinggi di sekitar sel (hiperglikemia). Hiperglikemia yang tidak teratasi dapat
memiliki dampak yang buruk dalam waktu jangka panjang. Oleh karena itu anda
diwajibkan untuk mengetahui gejala-gejala diabetes. Semakin dini anda mengenali
gejala diabetes, semakin cepat anda terhindar dari penyakit diabetes melitus. Begitu saran pak dokter :)
No comments:
Post a Comment