Sunday, April 27, 2014

Patofisiologi diabetes melitus : kok saya bisa kena sakit gula ?

patofisologi diabetes melitus
jarum untuk menyuntik insulin

Patofisologi diabetes melitus adalah proses bagaimana terbentuknya suatu penyakit diabetes melitus. Banyak perntanyaan yang dilontarkan oleh pasien ketika di klinik mengenai  proses terjadinya diabetes melitus. Menjawab pertanyaan ini cukup susah karena sebisa mungkin saya harus menjelaskan kepada pasien menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Sementara itu bahasa medis banyak yang tidak mempunyai padanan kata yang simpel, kalaupun ada, itu pun membutuhkan beberapa kata untuk menjelaskannya.


Untuk memahami patofisiologi diabetes melitus , sebaiknya anda harus tahu fisiologi normal tubuh manusia terlebih dahulu, khususnya ketika tubuh mencerna makanan. Kata diabetes erat kaitannya dengan kata glukosa. Kegagalan tubuh dalam memetabolisme glukosa sama saja dengan diabetes melitus. Akan tetapi tidak semudah itu menjelaskannya karena diabetes ada beberapa jenis. Untuk memudahkan mari kita bahas dua jenis diabetes melitus yakni diabetes melitus tipe satu (selanjutnya DM tipe 1) dan diabetes melitus tipe dua (selanjutnya DM tipe 2).

Patofisiologi diabetes melitus tipe 1

patofisologi diabetes melitus
pabrik insulin : sel beta langerhans pankreas (dilihat di bawah mikroskop)

Pada DM tipe 1 terjadi kekurangan atau defisiensi hormon insulin yang mutlak. Mengapa hormon insulin bisa kurang? Jawabannya adalah terjadi kelainan pada produksi insulin itu sendiri. Pabrik insulin terdapat pada sel beta langerhans yang ada di pancreas.  Pada penderita DM tipe 1 terjadi kerusakan pada sel beta langerhans. Penyebabnya pun masih dalam penelitian namun hipotesa yang dipakai adalah akibat autoimun.  Pada penderita DM tipe 1, stelah diteliti, ternyata memiliki antigen HLA (Human Leukosit Antigen) DR kelas II dan HLA DQ. Sementara ini walaupun masih dalam penelitian, antigen tersebut lah yang menyebabkan kerusakan sel beta langerhans. Penyebab lainnya adalah infeksi virus ataupun paparan toksin yang terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada sel penghasil insulin tersebut.

Patofisiologi diabetes melitus tipe 2

DM tipe 2 lebih banyak terjadi pada orang dewasa daripada DM tipe 1 yang kebanyakan terjadi pada anak kecil bahkan bayi pun bisa terkena. Patofisiologi diabetes melitus tipe 2 berbeda dengan diabetes melitus tipe 1. Pada DM tipe 2 jumlah insulin yang dihasilkan cukup, tidak ada kerusakan pada sel beta langerhans. Namun terjadi ketidaksensitivan sel terhadap insulin sehingga glukosa yang dibawa insulin pun tidak bisa di konsumsi sel. Ada beberapa penyebab penurunan respon sel terhadap insulin yakni:
patofisologi diabetes melitus

  1. Adanya antibodi terhadap insulin
  2. Terjadi down regulation terhadap reseptor, biasanya karena hiperinsulinisme (kelebihan insulin) yang disebabkan oleh tumor pada sel beta (hiperinsulinisme primer) dan hiperinsulinisme sekunder akibat kegemukan, sindroma cushing, akromegali dan kehamilan)
  3. Respon yang jelek terhadap organ sasaran karena obesitas dan penyakit liver
  4. Kelebihan hormon seperti glukokortikoid, hormon pertumbuhan, kontrasepsi oral, katekolamin, dan tirosin.


Bingung ya ? Intinya patofisiologi diabetes melitus tipe 2 disebabkan ketidaksensitivan reseptor insulin yang ada pada sel terhadap insulin yang dikenal dengan resistensi insulin. Pada akhirnya kondisi ini menyebabkan penumpukan kadar gula darah yang tinggi di sekitar sel (hiperglikemia). Hiperglikemia yang tidak teratasi dapat memiliki dampak yang buruk dalam waktu jangka panjang. Oleh karena itu anda diwajibkan untuk mengetahui gejala-gejala diabetes. Semakin dini anda mengenali gejala diabetes, semakin cepat anda terhindar dari penyakit diabetes melitus.  Begitu saran pak dokter :) 

No comments:

Post a Comment