Hipertensi adalah penyakit yang
bisa menyerang siapa saja, baik tua maupun tua, entah orang kaya maupun miskin.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Namun, hipertensi
tidak dapat secara langsung membunuh penderitanya, melainkan dapat memicu
terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat alias mematikan. Komite
Nasional Pencegahan, Deteksi, Evaluasi dan Penanganan Hipertensi menyatakan
bahwa tekanan darah yang tinggi dapat meningkatkan resiko serangan jantung,
stroke, dan gagal ginjal.
Tekanan darah tinggi atau
hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam,
sebab seseorang dapat mengidap hipertensi selama bertahun-tahun tanpa
menyadarinya sampai terjadi kerusakan organ vital yang cukup berat, bahkan
dapat membawa kematian. 70% penderita hipertensi tidak merasakan gejala
apa-apa, sehingga tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi sampai ia
memeriksakan tekanan darahnya ke dokter. Namun,, sebagian lagi ada yang
mengeluh pusing, kencang di tengkuk, dan sering berdebar-debar.
Penyakit hipertensi ini tahun
demi tahun terus mengalami peningkatan. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di
dunia. Sebanyak 1 miliar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita
penyakit ini. Bahkan diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat
menjadi 1.6 miliar menjelang tahun 2025. Oleh karena itu diperlukan penanganan
serius oleh berbagai pihak untuk menekan angka kematian pada penderita
hipertensi.
Hipertensi merupakan salah satu faktor
resiko paling berpengaruh sebagai penyebab penyakit jantung. Karena itu tidak
heran jika penderita penyakit jantung kini mencapai lebih dari 800 juta orang di
seluruh dunia. Kurang lebih 10-30% penduduk dewasa di hampir semua negara mengalami
penyakit hipertensi, dan hampir 50-60% penduduk dewasa dapat dikategorikan
sebagai mayoritas utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila
dapat dikontrol tekanan darahnya.
disarankan anda mengukur tekanan darah secara teratur |
Jika seseorang telah divonis
menderita hipertensi, sebaiknya lebih berhati-hati dengan pola makan dan gaya
hidup, seperti mengurangi garam, berhenti merokok, rajin olahraga, dan lain
sebagainya. Bisa dikatakan besar kemungkinan hipertensi yang diderita akan
memicu penyakit lainnya, seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan
gagal ginjal. Patut diketahui bahwa semakin usia bertambah, semakin tinggi pula
tekanan darah anda Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatkan
peningkatan angka morbiditas dan angka mortalitas. Tekanan yang abnormal tinggi
pada pembuluh darah menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal
jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.
Menurut WHO tekanan darah
dianggap normal bila kurang dari 135/85 mmHg, sedangkan dikatakan hipertensi
bila lebih dari 140/90 mmHg, dan di antara nilai tersebut dikatakan normal
tinggi. Namun buat orang Indonesia, banyak dokter berpendapatbahwa tekanan
darah yang ideal adalah sekitar 110-120/80-89 mmHg. Batasan ini berlaku bagi
orang dewasa di atas 18 tahun. Berikut adalah tabel tekanan darah yang normal
dan tidak normal.
pedoman nilai tekanan darah |
Besarnya tekanan darah selalu
dinyatakan dengan dua angka. Angka yang pertama menyatakan tekanan sitolik, yaitu tekanan yan dialami
dinding pembuluh darah ketika darah mengalir saat jantung memompa darah keluar
dari jantung. Angka yang kedua menunjukkan besarnya tekanan yang dialami
dinding pembuluh darah ketika darah mengalir masuk kembali ke jantung.
Tekanan sistolik diukur ketika
jantung berkontraksi, sedangkan tekanan diastolic diukur ketika jantung mengendur (relaksasi). Kedua angka ini sama
pentingnya dalam mengindikasikan kesehatan kita, namun dalam praktiknya,
terutama buat orang yang sudah memasuki usia di atas 40 tahun, yang lebih
riskan adalah jika angka diastoliknya tinggi, yaitu di atas 90 mmHg.
Itulah sedikit pengenalan
mengenai hipertensi yang harus anda ketahui. Masih banyak bahasan yang bisa
kita bahas mengenai hipertensi, tunggu tanggal mainnya ya. Pantengin terus blog
saran pak dokter hehehe
No comments:
Post a Comment