Thursday, May 1, 2014

mungkin ini penyebab nyeri bahu yang sering anda alami

nyeri bahu
ilustrasi

Ibu mertua saya pernah mengeluhkan nyeri pada bahu belakang kanan menjalar hingga ke lengan belakang. Karena nyeri yang tak tertahankan dan sudah berlangsung lama, akhirnya beliau mengambil opsi ke pengobatan tradisional, yakni pijat. Ketika pertama kali pijat langsung membuahkan hasil, nyeri berkurang. Kata si ahli pijat pun, pemijatan tidak hanya dilakukan sakali tetapi berkali-kali agar mendapatkan hasil optimal. Saya pun mencoba bertanya berapa persen kesembuhan dari terapi yang dia lakukan.

“ pak, dengan pemijatan ini kira-kira bisa sembuh total gak ya? Tanya saya

“ Oh, bisa mas, saya jamin, banyak pasien saya yang seperti ini sembuh. Malah saya direkomendasikan sama temen-temennya” Jawab si ahli pijat

(Wah yakin banget ni si bapak, gini nih kebanyakan pengobatan tradisional, terlalu berani memberikan jaminan sembuh, sampe ngalahi yang kuasa hehe, kita lihat saja nanti)

“memang ini penyebabnya kenapa pak, kok bisa sakit seperti itu?” tanya saya lagi

“ ini kemungkinan luka lama mas, ibu katanya pernah jatuh ditabrak becak beberapa puluh tahun yang lalu, terus sekarang dipicu kesenengan ngemban (gendong) cucu mas”

“oh gitu yaa..” jawab saya manggut-manggut sambil milin jenggot

Memang, awalnya saya mengira, sakit bahu yang di derita ibu mertua saya ini akibat terlalu banyak mengangkat cucu pertamanya, yakni anak perempuan saya. Tapi biasanya sembuh tidak lama, Tapi ini sudah sekitar 6 bulan malah penyakit ibu mertua saya tidak ada perbaikan sama sekali dan bertambah parah. Janji manis si ahli pijat pun tidak membuahkan hasil. Kata dia setelah 5 -6 kali pijat akan sembuh total, tapi kenyataannya tidak ada perbaikan.

Pada akhirnya ibu mertua saya membawa keluhan ini di depan meja dokter keluarga di kotanya. Seperti kebanyakan dokter pada umumnya, ketika di tanya

“Sakit saya ini sebenarnya apa dok ?” tanya pasien seperti biasa

“ Gak papa, nanti juga akan sembuh sendiri” kata si dokter. (ini antara gak tau diagnosisnya atau memang penyakitnya ringan-ringan saja)

nyeri bahu
ilustrasi
Seperti biasa, yang diresepkan pun hanya anti nyeri dan vitamin (untunglah gak ada antibiotik). Memang nyeri akan berkurang ketika obat anti nyeri diminum, tetapi keluhan muncul lagi, seperti itu seterusnya. Saya pun menyarankan untuk minta rujukan ke ahli orthopedic, mumpung terdaftar BPJS hehe. Setelah di hadapan dokter orthopedi, kasus ini menemui titik terang. Ketika dilakukan pemeriksaan, ibu mertua saya mengalami keterbatasan ROM (Range of Movement) alias lingkup gerak pada sendi glenohumeral (sendi bahu kanan).

Ketika digerakkan secara pasif (digerakkan oleh pemeriksa) , belum mencapai 180 derajat alias mengangkat tangan, ibu mertua saya merasa kesakitan. Si dokter pun mencukupkan pemeriksaannya lalu meminta agar ibu mertua saya menjalani tes rontgen. Setelah hasil rontgen keluar, kata dokter orthopedinya tulangnya baik-baik saja. Beliau mendiagnosis ini adalah peradangan pada pembungkus sendi bahu ibu saya. Terapinya selain diberi pengurang nyeri, ibu mertua saya juga di rujuk untuk mengikuti program fisioterapi.


Memang hasilnya mulai kelihatan, nyeri agak berkurang setelah mengikuti serangkaian fisioterapi. Namun lagi-lagi keluhan itu muncul. Saya pun diceritakan perjalanan penyakit ibu mertua saya ini. Maklum setelah dipijat itu saya berpetualang meninggalkan PIM (Pondok Indah Mertua) hehehe. Keluhan yang di derita ibu mertua ini khas terjadi pada orang  berusia lanjut ditambah ada faktor resiko menderita penyakit kronik. Penyakit khas pada bahu ini dikenal dengan sebutan Frozen shoulder alias si kaku bahu. Apa itu ? simak lanjutannya ya J

No comments:

Post a Comment