ilustrasi |
Pada artikel sebelumnya saya
menceritakan bahwa ibu mertua mengalami nyeri pada bahu kanan terutama pada
saat digerakkan. Setelah konsultasi dengan dokter spesialis orthopedik yang
kebetulan juga dosen saya semasa kuliah dulu, beliau di diagnosis kaku bahu
atau yang bahasa kerennya adalah frozen shoulder. Apa itu sebenarnya frozen
shoulder? Siapa saja yang beresiko terkena, apa saja gejalanya serta bagaimana
penanganannya? Mari kita membahas satu demi satu
Frozen shoulder alias kaku bahu
dalam istilah medisnya dikenal dengan nama adhesive capsulitis. Jika kita
belajar anatomi, kata kapsul itu sendiri bermakna penutup atau pembungkus.
Pertemuan tulang tangan dan tulang bahu (belikat) dihubungkan dengan sebuah
persendian yang disebut sendi glenohumerale (ga usah di hapal). Persendian itu
dibungkus oleh sebuah jaringan ikat, yang mana jaringan ikat ini disebut
kapsul. Monggo dilihat gambarnya
anatomi bahu: perhatikan kapsul pembungkus sendi bahu diambil dari: _http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00071_ |
Makna dari adhesive itu sendiri
adalah perlekatan. kenapa bisa terjadi
perlekatan? Perlekatan pada frozen shoulder terjadi akibat peradangan yang
terjadi pada kapsul pembungkus sendi glenohumerale. Proses perandangan pada
jaringan ikat akan menimbulkan jaringan parut yang menyebabkan penempelan atau
pelekatan satu sama lain. Biasanya disini juga ada serabut-serabut saraf yang
apabila tersensitisasi (terangsang) akan menyebabkan nyeri.
Penyebab Frozen shoulder
Lalu siapa saja yang bisa terkena
frozen shoulder? Frozen shoulder umumnya menyerang dewasa usia 40 tahun – 60
tahun dan lebih sering menyerang wanita dari pada pria. Belum jelas diketahui
apakah penggunaan salah satu sisi tangan secara terus menerus berhubungan
dengan penyakit ini. Selain itu ada beberapa penyakit kronis yang dapat menjadi
faktor resiko frozen shoulder. Sekitar 10% hingga 20% penderita diabetes
mengalami frozen shoulder. Faktor resiko lainnya seperti penyakit hipotiroid,
hipertiroid, penyakit Parkinson dan beberapa penyakit jantung dipercaya
berkaitan dengan frozen shoulder. Bagi pasien trauma seperti fraktur atau
dislokasi yang diharuskan membatasi gerak atau imobilisasi dapat terkena frozen
shoulder. Oleh karena itu sebaiknya setelah penyembuhan, mulai melatih kembali
anggota gerak yang sebelumnya di imobilisasi secara bertahap.
Gejala frozen shoulder
Gejala utama nya adalah nyeri
pada bahu. Nyeri yang dirasakan biasanya nyeri yang bersifat tumpul, bukan
bersifat tajam. Nyeri akan semakin menjadi apabila bahu yang terkena
digerakkan. Range of motion (lingkup gerak) akan terbatas. Nyeri terlokalisir
di daerah bahu bagian luar dan terkadang bisa menjalar hingga lengan dan tangan
pada sisi yang sama. Terkadang nyeri akan bertambah hebat ketika malam hari
atau pada udara yang dingin.
Pada artikel berikutnya kita akan
membahas bagaimana cara mendiagnosis dan bagaimana cara mengobati frozen
shoulder. Tetap disimak ya kawan, ikuti terus blog saran pak dokter :D
No comments:
Post a Comment