Saturday, May 17, 2014

Mungkin ini obat hipertensi yang diresepkan oleh dokter anda


Obat hipertensi sangat banyak jenisnya. Setiap penderita hipertensi bisa jadi sudah hapal dengan nama obat yang diresepkan oleh dokter dan tidak jarang pasien membeli sendiri obat-obat tersebut di apotek. Dari yang harganya murah sekali hingga mahal sekali, dari sediaan pil hingga sediaan vial atau ampul obat, dari dosis rendah hingga dosis rendah, dari obat tunggal atau kombinasi, sebaiknya penggunaan obat hipertensi sesuai dengan anjuran dokter yang memeriksa.

Idealnya obat yang harus di konsumsi rutin, seperti  obat diabetes dan obat darah tinggi, harganya murah. Saat ini pemerintah pun sudah memberikan fasilitas pengobatan untuk penyakit yang bersifat kronis seperti hipertensi dan diabetes melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Pasien cukup mendaftar BPJS kesehatan dan mengikuti program PROLANIS, sebuah program untuk penyakit kronis. Caranya tinggal mendatani pelayanan kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas atau klinik BPJS. Setelah itu setiap 10 harinya anda  berhak mendapatkan obat hipertensi tanpa membayar sepeserpun. Lumayan kan

Mari kita kembali ke topik awal. Jenis obat hipertensi yang banyak sekali itu akan dibahas sebagai berikut

            1.  Penghambat saraf simpatis
Golongan ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis sehingga mencegah naiknya tekanan darah. Perlu diketahui saraf simpatis berfungsi untuk vasokonstriktor pembuluh darah sehingga tekanan dalam pembuluh meningkat. Contoh dari obat golongan ini adalah: metildopa 250 mg (medopa, dopamet), clonidin 0.075 mg & 0.15 mg (catapress) dan reserpin 0.1 & 0.25 mg (serpasil, resapin)

            2. Beta blocker
Bekerja dengan menurunkan daya pompa jantung sehingga pada gilirannya menurunkan tekanan darah. Jadi obat ini bekerja pada jantung dan bukan pada pembuluh darah. Sering juga diresepkan bagi anda yang sering berdebar-debar. Contohnya : propanolol 10 mg & 40 mg(inderal, farmadral), Atenolol 50 mg & 100 mg (tenormin, farnormin), atau bisoprolol 2.5 mg & 5 mg (concor)

             3. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan cara merelaksasikan otot pembuluh darah. Biasanya digunakan untuk hipertensi yang membutuhkan penurun tekanan darah secara cepat. Contohnya adalah hydralazine dan sodium nitroprisside

             4. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor
Bagi anda yang sudah familiar dengan nama captopril, obat ini adalah golongan ACE inhibitor. Bekerja dengan cara menghambat pembentukan zat angiotensin II (zat yang dapat meningkatkan tekanan darah). Contoh : captopril 12.5 mg, 25 mg, & 50 mg (capoten, captensin, tensicap), enalapril  5 mg & 10 mg (tenase)

             5. Calcium antagonis
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Contoh obat ini antara lain: nifedipine 5 mg & 10 mg (adalat, cordalat, farmalat, nifedin), diltiazem 30 mg, 60 mg, 90 mg (herbesser, farmabes)

             6. Antagonis Reseptor Angiotensin Blocker
Cara kerjanya dengan menghalangi penempelan zat angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Contoh nya adalah valsartan

             7.   Diuretik
Obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh lewat urin sehingga volume cairan tubuh berkurang. Dengan begitu daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contohnya adalah hydrochlortiazide dan furosemide.


Mungkin nama-nama obat di atas sudah pernah anda ketahui bahkan mungkin pernah di resepkan. Begitulah cara kerja mereka. Tetap konsultasikan dengan dokter anda mengenai penggunaanya dan tanyakan efek sampingnya. Tentunya selain mengkonsumsi obat hipertensi, anda juga harus memodifikasi gaya hidup menjadi lebih baik.

No comments:

Post a Comment